Emisi Kendaraan Sumber Utama Polusi Udara, DLH DKI: 2 PLTU di Jakarta Gunakan Gas

Emisi Kendaraan Sumber Utama Polusi Udara, DLH DKI: 2 PLTU di Jakarta Gunakan Gas

Losergeek.org.CO, Jakarta – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yakin sumber utama polusi udara saat ini dari sektor transportasi. Emisi industri dari kawasan di sekitar pun turut ambil bagian dalam memperburuk kualitas udara Jakarta.

“Kalau internal Jakarta pasti transportasi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam wawancara eksklusif bersama Tempo di kantornya, Jalan Mandala Cilincing, Jakarta Timur, Kamis, 24 Agustus 2023.

Setiap hari, ada 20 juta kendaraan yang melintas di Jakarta. Sebanyak 16 juta kendaraan adalah sepeda motor dan 4 juta sisanya mobil.

“Hasil kajian kami di 2020 memang menyebutkan bahwa untuk Jakarta faktor tertingginya ya dari sektor transportasi dan memang untuk seperti PLTU kita ada dua tapi kan sudah menggunakan gas,” ujarnya.

Untuk internal Jakarta, Asep mengatakan bahwa hasil inventarisasi emisi polusi udara di Jakarta pada 2020, didominasi dari kendaraan dengan rincian, yaitu Nox (Nitrogen Oksida) sebamyak 72,4 persen; CO (Karbon Monoksida) sebanyak 96,36 persen; PM10 sebanyak 57,99 persen; dan PM2,5 sebanyak 67,04 persen.

Emisi polusi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berasal dari luar Jakarta. Mengingat dua pembangkit listrik di Jakarta, yaitu PLTU di Muara Angke dan Indonesia Power sudah menggunakan gas dan tidak lagi menggunakan batu bara.

“Nah yang di sekitar Jakarta inilah yang sebenarnya masih menggunakan batu bara dan itu juga sebenarnya menjadi penyumbang terbesar polusi udara ke Jakarta karena memang kalau bicara polusi udara itu tidak bisa kita tutup semuanya, tidak bisa melokalisir,” ucapnya. 

Iklan

Menurutnya, tidak mungkin bahwa Jakarta tidak terpengaruh polusi dari emisi batu bara yang dikeluarkan oleh PLTU di sekitar Jakarta.

“Awal-awal tahun saya jadi Kadis (Kepala Dinas), saya sempat statement, Pak Anies Baswedan sempat statement itu bukan dari Jakarta saja tapi itu kita dibilang ngeles, Jakarta ngeles, Jakarta salah-salahin daerah lain karena itu riilnya seperti itu,” kata dia.

Untuk tahun ini, kata Asep, Dinas LH bekerja sama dengan BMKG, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK untuk menemukan akar permasalahan dan solusi dari masalah udara Jakarta. “Kelihatan bahwa memang sumber pencemaran dari PLTU dan pabrik-pabrik sekitar Jakarta,” katanya.

Sebab, berdasarkan temuan polutan SO2 (Sulfur Dioksida), sumber terbesarnya berasal dari industri sebanyak 62,96 persen dan pembangkit listrik sebanyak 25,16 persen.

Pilihan Editor: Top 3 Metro: Wali Kota Depok Minta Anak-anak di Rumah Saja karena ISPA Naik, Pesan Viral Polusi Udara Mengandung Amuba



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *